Trader, pekerjaan atau profesi?! Adalah 2 hal yang masih rancu di Indonesia. Banyak yang menganggap menjadi trader adalah pekerjaan. Bekerja setiap hari dengan melakukan transaksi jual-beli mata uang asing (valas/forex), komoditas ataupun saham (baik dalam maupun luar negeri) secara online untuk mendapatkan profit sehingga bisa di-withdraw setiap bulan sebagai gaji. Tidak ada yang salah dengan hal tersebut secara logika, tapi juga tidak sepenuhnya benar jika kita mengacu pada definisi trader sebagai pekerjaan atau profesi itu sendiri.
Trader sebagai pelaku jual-beli saham dan lain-lain secara konvensional sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu, sementara trader dalam artian pelaku jual-beli saham dan lain-lain secara online baru ada sekitar awal-awal tahun 2000 (di Indonesia).
Hal inilah yang membuat rancu pengertian trader sebagai pekerjaan atau profesi bagi kalangan yang menganggap dirinya adalah trader. Di Indonesia, independent online trader yang mulai banyak bermunculan seiring dengan booming-nya online broker (baik lokal maupun luar) merasa dirinya adalah seorang trader yang harus menggaji diri sendiri dari hasil profitnya setiap bulan, padahal sangatlah tidak mungkin seorang trader dapat menghasilkan profit secara konsisten dalam jumlah yang kurang lebih sama terus-menerus selama bertahun-tahun (baca Monthly Performance).
Trader sebagai pekerjaan adalah seseorang yang bekerja pada sebuah institusi (bank, broker, perusahaan pengelola dana, dll.) yang melakukan pekerjaan transaksi jual-beli saham, dll. Karena mereka adalah pegawai tentu mereka berhak atas gaji + komisi yang dibayarkan setiap bulan. Sementara profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan keahlian, misalnya dokter, musisi, atlet, pengacara, dll. Mereka menggantungkan hidup pada keahliannya secara langsung, mereka (umumnya) tidak dibayar berdasarkan gaji (salary base) tapi dibayar berdasarkan hasil dari apa yang sudah dia lakukan (comission/fee base) atau berapa lama mereka melakukan pekerjaan tersebut sampai selesai (hourly base). Jika anda ingin menjadi seorang trader dan berharap mendapat income secara rutin setiap bulan, mungkin sebaiknya anda bekerja pada sebuah institusi, tapi jika anda memutuskan untuk bekerja sendiri (independent) dan memilih trading untuk menghidupi diri anda (trading for a living)... maka anda harus menyadari bahwa independent trader tidak menerima uang berbasis gaji. Independent trader harus memiliki jiwa entrepreneurship, jiwa kewiraswastaan... jiwa dan pola pikir bisnis. Independent trader harus siap jatuh-bangun, untung-rugi. Independent trader harus mempunyai strategi, memperlakukan setiap trading-nya (open position) seperti bisnis dan memproyeksikan hasilnya untuk jangka panjang. Independent trader tidak mengambil profitnya (withdraw) setiap bulan, tapi sekali melakukan withdraw bisa untuk hidup beberapa bulan ke depan. Jadi... siapakah diri anda sebenarnya?! Sebagai informasi tambahan, anda dapat melihat evolusi traders dari masa ke masa di sini.
1 Comment
Halo Admin,
Reply
Leave a Reply. |
|